Kota Pontianak merupakan kota yang saat ini pembangunannya sangat
pesat, berbagai macam Ruko dibangun
setiap harinya, aktivitas manusia di kota ini sangat padat. Sebagai contoh jika
pada saat aku kecil dahulu masyarakat lebih memilih untuk makan siang di rumah,
namun pada saat ini karena kesibukan yang menyita banyak waktu, masyarakat
lebih memilih untuk mencari rumah makan atau restoran baik yang seharga kaki
lima, warteg maupun restoran kelas atas atau Restoran mahal yang sering
terdapat di hotel bintang empat. Di sisi lain, padatnya aktivitas juga dapat
kita saksikan di jalan raya, dimana hampir setiap hari jumlah kendaraan baru
yang hadir dapat membuat kota ini menjadi sesak.
Sayangnya kota ini juga memiliki berbagai kelemahan, yaitu
kurangnya minat turis dan pariwisata yang berkunjung ke Pontianak, padahal kehadiran
mereka dapat meningkatkan devisa daerah. Hal ini sudah tentu disebabkan oleh
kurangnya objek wisata yang terdapat di kota ini.
Memang Kalimantan Barat memiliki beberapa objek wisata
berupa alam seperti Gunung Paloh, Bukit Barisan, Bukit Jamur, Randayan.
Permasalahannya adalah objek wisata tersebut kurang dimaksimalkan oleh Dinas
terkait. Kembali ke Pontianak, saat kita berbicara tentang Pontianak, Kota ini juga memiliki perayaan kulminasi matahari yang
diadakan di tugu khatulistiwa, bahkan jika kita ingin melihat beberapa kota
serta negara yang dilintasi oleh garis Equator, perayaan tersebut hanya ada di kota
Pontianak.
Pontianak juga memiliki sungai terpanjang di Indonesia yaitu
sungai Kapuas, di sungai ini sendiri terdapat beberapa perayaan seperti Meriam
Karbit, dan disini aku pernah membahas bagaimana seandainya bule atau turis
luar negeri bermain Mariam Karbit tentu akan menjadi daya yang positif
tersendiri.
Di sungai kapuas sebenarnya bisa kita manfaatkan untuk
wisata sungai, izinkan kali ini aku mencoba memperkenalkan seandainya Pontianak
memiliki Museum terapung. Apa itu museum terapung ? Museum terapung merupakan
sebuah kapal yang melintasi sungai kapuas dan didalam kapal tersebut terdapat
berbagai sejarah tentang kota Pontianak seperti sejarah berdirinya Masjid Jami,
sejarah berdirinya Tugu Khatulistiwa, sejarah berdirinya kota Pontianak yang
digarap dengan menggunakan animasi. Selain itu didalam museum ini juga terdapat
beberapa film – film karya Sutradara Kalimantan Barat.
Film ini sendiri tentu harus menggunakan subtitle berbahasa
Inggris dan jika film tersebut menggunakan bahasa daerah maka harus disertai
subtitle berbahasa Indonesia juga. Sehingga terdapat dua subtitle.
Selain film, dikapal ini juga terdapat perpustakaan terapung
yang memuat karya-karya tulis penulis yang berasal dari Kalimantan Barat , Tentu
untuk mewujudkan hal diatas, kolaborasi antar komunitas sangat penting
dilakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar